Selasa, 27 Mei 2014

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI (JOSEPH SCHUMPETER)

Diposting oleh Unknown di 20.10 0 komentar
Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukakan dalam bukunya yang berbahasa Jerman pada tahun 1911, lalu pada tahun 1934 diterbitkan dengan berbahasa Inggris yang berjudul The Theory of Economic Defelopment. Kemudian Joseph Alois Schumpeter menggambarkan teorinya yang lebih lanjut tentang proses pembangunan dan faktor utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya yang berjudulBusiness Cycles pada tahun 1939.
Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori pembangunannya yaitu keyakinannya bahwa system kapitalisme merupakan system yang paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun demikian, Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam jangka panjang system kapitalisme akan mengalami kemandegan (stagnasi). Pendapat ini sama dengan kaum klasik.
Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dan kemajuan ekonomi tersebut diartikan sebagai peningkatan output total masyarakat.
Dalam membahas perkembangan ekonomi, Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi walaupun keduanya merupakan sumber peningkatan outputmasyarakat. Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi” produksi itu sendiri. Misalnya kenaikan out put yang disebabkan oleh pertumbuhan stok modal tanpa perubahan teknologi produksi yang lama.
Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan out put yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi ini berarti perabaikan “teknologi” dalam arti luar, miasalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru dsb. Inovasi tersebut menyangkut perbaikan kuantitatif dari system ekonomi itu sendiri yang bersumber dari kreatifitas para wiraswastanya.
Pembangunan ekonomi berawal pada suatu lingkungan social, polotik, dan teknologi yang menunjang kreatifitas para wiraswastanya. Adanya lingkungan yang menunjang kreatifitas akan menimbulkan beberapa wiraswasta perintis yang mencoba menerapkan ide ide baru dalam kehidupan ekonomi. Mungkin tidak semua perintis tersebut akan berhasil dalam melakukan inovasi. Bagi yang berhasil melakukan inovasi tersebut akan menimbulkan posisi monopoli bagi pencetusnya. Posisi monopoli ini akan menghasilkan keuntungan di atas keuntungan normal yang diterima para pengusaha yang tidak berinovasi. Keuntungan monopolistis ini merupakan imbalan bagi para innovator dan sekaligus juga merupakan rangsangan bagi para calon innovator. Hasrat untuk berionovasi terdorong oleh adanya harapan memperoleh keuntungan monopolistis tersebut.
Inovasi mempunyai 3 pengaruh yaitu :
1.   Diperkenalkannya teknologi baru
2.   Menimbulkan keuntungan yang lebih (keuntungan monopolistis) yang merupakan sumber dana penting bagi akumulasi modal
3.   Inovasi akan di ikuti oleh timbulnya proses peniruan (imitasi) yaitu adanya pengusaha-pengusaha lain yang meniru teknologi baru tersebut
Proses peniruan (imitasi) pada akhirnya akan di ikuti oleh investasi (akumulasi modal) oleh para peniru (imitator) tersebut. Proses peniruan ini mempunyai pengaruh berupa :
1.   Menurunnya keuntungan monopolistis yang dinikmati oleh para innovator
2.   Penyebaran teknologi baru di dalam masyarakat, berarti teknologi tersebut tidak lagi menjadi monopoli pencetusnya.
Kesemua proses yang dijelaskan di atas meningkatkan out put masyarakat dan secara keseluruhan merupakan proses pembangunan ekonomi. Dan menurut Schumpeter, sumber kemajuan ekonomi yang lebih penting adalah pembangunan ekonomi tersebut.
Faktor-faktor Penunjang Inovasi :
Menurut Schumpeter ada 5 macam kegiatan yang termasuk sebagai inovasi yaitu :
1.   Di perkenalkannya produk baru yang sebelumnya tidak ada
2.   Di perkenalkannya cara berproduksi baru
3.   Pembukaan daerah-daerah pasar baru
4.   Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru
5.   Perubahan organisasi industry sehingga efisiensi industry
Syarat-syarat Terjadinya Inovasi :
1.   Harus tersedia cukup calon-calonpelaku inovasi (innovator dan wiraswasta) di dalam masyarakat
2.   Harus ada lingkungan social, politik dan teknologi yang bisa merangsang semangat inovasi dan pelaksanaan ide-ide untuk berinovasi
Sedangkan yang dimaksud dengan innovator atau entrepreneur adalah orang-orang yang terjun dalam dunia bisnis yang mempunyai semangat dan keberanian untuk menerapkan ide-ide baru menjadi kenyataan. Seorang innovator biasanya berani mengambil resiko usaha, karena memang ide-ide baru tersebut belum pernah diterapkan secara ekonomis sebelumnya. Biasanya mereka berani mengambil resiko usaha tersebut karena :
1.   Adanya kemungkinan bagi mereka meraih keuntungan monopolistis
2.   Adanya semangat dan keinginan mereka untuk bisa mengalahkan saingan-saingan mereka melalui ide-ide baru
Menurut Schumpeter hanya mereka yang berani mencoba dan melaksanakan ide-ide baru yang bisa disebut entrepreneur sedangakan pengusaha yang secara hanya mengelola secara rutin perusahaannya bukan entrepreneur melainkan hanyalah seorang manajer. Kunci dalam proses inovasi adalah terdapatnya lingkungan yang menunjang inovasi tersebut. Menurut Schumpeter, system kapitalis dan bebas berusaha yang didukung oleh lembaga-lembaga social politik yang sesuai merupakan lingkungan yang paling subur bagi timbulnya innovator dan inovasi. Hanya dalam system inilah menurutnya  semangat berinovasi paling tinggi.
Selain itu ada 2 faktor lain yang menunjang terlaksananya inovasi yaitu :
1.   Tersedianya cadangan ide-ide baru secara memadai
2.   Adanya system perkreditan yang bisa menyediakan dana bagi para entrepreneur merealisir ide-ide tersebut jadi kenyataan
Runtuhnya Kapitalisme :
1. System kapitalis merupakan system yang paling cocok bagi timbulnya inovasi, pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Dengam demikian menurut Schumpeter bagi Negara-negara sedang berkembang yang berusaha mengejar kemajuan ekonomi (pertumbuhan out put) maka system kapitalisasi tersebut sangat sesuai untuk diterapkan.
2.  Schumpeter berpendapat bahwa dalam jangka panjang sistem kapitalis akan meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat sekaligus distribusi pendapatannya merata. Distibusi pendapatan yang semakin merata ini disebabkan oleh adanya inovasi-inovasi yang akan mengarah kepada barang-barang yang di konsumsi oleh orang banyak sehingga barang-barang menjadi melimpah.
3.  Menurut Schumpeter bahwa dalam jangka panjang system kapitalis akan “runtuh” karena adanya transformasi gradual di dalam system tersebut menuju kearah system yang lebih sosialistis. Ciri dari system kapitalis itu sendiri akan berubah justru karena kesuksesannya dalam mencapai kemajuan ekonomi dan kemakmuran. Dengan semakin makmurnya masyarakat maka akan terjadi proses perubahan kelembagaan dan perubahan pandangan masyarakat yang semakin jauh dari system kapitalis asli.

Referensi :

Senin, 26 Mei 2014

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI BERTAHAP (WALT WHITEMAN ROSTOW)

Diposting oleh Unknown di 08.50 0 komentar
W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut:

1. Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
a)     Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas.
b)    Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern
c)     Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai

2. Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditionsfor take off)
a)     Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
b)    Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidangindustri.

3. Periode Lepas Landas (The take off)
a)     Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalang-penghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
b)    Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi diperluas
c)     Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat
d)    Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional.
e)     Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.

4. Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
a)     Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
b)    Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
c)     Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
d)    Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
e)     Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern

5. Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
a)     Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leadingsector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahanlama dan jasa-jasa.
b)    Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
c)     Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
d)    Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

Referensi :

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI NEO KLASIK (ROBERT M.SOLOW)

Diposting oleh Unknown di 08.41 0 komentar
Teori ini dikembangkan oleh Robert M. Solow (1970) dan T.W Swan (1956). Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan besarnya output yang saling berinteraksi. Teori ini menggunakan model fungsi produksi yang memungkinkan adanya subtitusi antara kapital dan tenaga kerja. Hal ini memungkinkan fleksibilitas dalam rasio modal output dan rasio modal-tenaga kerja. Teori Solow- Swan melihat bahwa dalam banyak hal mekanisme pasar dapat menciptakan keseimbangan sehingga campur tangan pemerintah tidak diperlukan. Campur tangan pemerintah hanya sebatas pada kebijakan fiskal dan moneter (Tarigan, 2006).
Dalam hal ini, peranan teori ekonomi Neo Klasik tidak terlalu besar dalam menganalisis pembangunan daerah karena teori ini tidak memiliki dimensi spasial yang diinginkan. Namun,demikian, teori ini memberikan dua konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu keseimbangan dan mobilitas faktor produksi. Artinya sistem perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika modal bisa mengatur tanpa pembatasan. Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju ke daerah yang berupah rendah (Arsyad, 1999).

Dalam bentuknya yang lebih formal, model pertumbuhan Neo Klasik Solow memakai fungsi agregat standar (Todaro dan Stepehen C. Smith, 2006) :


Y = Produk Domestik Bruto
K = stok modal fisik dan modal manusia
L = tenaga kerja non terampil
A = konstanta yang merefleksikan tingkatan tekonologi dasar
eµt = melambangkan tingkat kemajuan teknologi
a = melambangkann elastisitas output terhadap model, yaitu persentase kenaikan PDB yang bersumber dari 1% penambahan modal fisik dan modal manusia

Referensi :

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI KLASIK (ADAM SMITH)

Diposting oleh Unknown di 08.30 0 komentar
Pada teori ekonomi klasik dari Adam Smith. Adam Smith sendiri merupakan seorang skotlandia, dia dilahirkan di kick caldy dekat Edinburgh, dia lahir pada tahun 1723. Buku dari Smith yang terkenal adalah “wealth ofnations”. Adam Smith berpendapat bahwa usaha bebas yang kompetitif yang mengatur diri sendiri dan pemerintahan yang terbatas. Putra Skotlandiaini berpandangan optimis tentang masa depan dunia. Fokus utamanya adalah peningkatan individu melalui kesederhanaan dan prilaku yang baik, menabung dan berinvestasi, perdagangan dan divisi kerja, pendidikan dan pembentukan kapital, serta teknologi baru. Dia lebih tertarik untuk meningkatkan kemakmuran ketimbang membagi-bagi kemakmuran. Dalam bukunya yang berjudul wealth of nations Adam Smith menekankan pada 

4 prinsip umum, diantaranya:

1)    Penghematan
2)    Kerja keras        
3)    Kepentingan diri yang baik
4)    Kedermawanan terhadap orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus
5)    didukung

Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaturan keadilan, memperkuat hak milik privat, dan mempertahankan negara dari serangan asing.
Di bidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan Laissez Faire nonintervensi yaitu perdagangan bebas, pajak rendah, dan birokrasi minimum. Standar klasik emas akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan akan menghasilkan lingkungan moneter yang stabil di mana ekonomi bisa berkembang. Smith juga memiliki tiga karakteristik dimana karakter-karakter itu yang nantinya akan memobilitasi laju ekonomi pasar. 
Diantaranya adalah :

1)    Kepentingan
2)    Kebebasan diri
3)    Kompetisi


Tiga pilar penting ini akan menciptakan suatu sistem unik, dimana laju ekonomi dengan sendirinya tertata, Adam Smith menyebutnya dengan ”invisible hand”. Tetapi smith juga tidak menyukai buku mendeville yang berjudul ”the table of the bess”, yang menyatakan bahwa kesuksesan dapat diraih melalui keserakahan dan cinta ada diri yang berlebihan. Artinya, dalam teori yang dikemukakan Adam Smith, bahwa campur tangan pemerintah yang sangat minimal dapat mempercepat laju ekonomi atau bersifat liberal, saya rasa bukan berarti dia ”liberal” adalah tanpa aturan sama sekali, hanya saja aturan-aturan itu terbentuk dengan sendirinya karena pada dasarnya hak-ha pribadi kita juga dibatasi oleh hak-hak pribadi orang lain. Invisible hand juga dapat dilihat melalui cara memperbaiki mekanisme pasa yang tidak sehat. Adam smith juga menekankan untuk mengunakan sistem meritokrasi dimana seseorang diangkat bekerja berdasarkan kemampuan dan bakatnya. Dunia barat nyatanya telah berhasil mengembangkan ilmu-ilmu yang telah ada sebelumnya, dan Adam smith menawarkan teori liberalis dimana semua orang berhak mengejar keuntungan pibadi hingga dia dapat berkompetisi dan menghasilkan laju ekonomi yang baik.

Referensi :

PERTUMBUHAN EKONOMI

Diposting oleh Unknown di 08.10 0 komentar
Pengertian

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs : PDB riil tahun sekarang
PDBk : PDB riil tahun kemarin 
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan  ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik  Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).  PDB atau GDP adalah total produksi barang dan  jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada  periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level  provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk
Domestik Regional Bruto-PDRB)  PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka  menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik  karena memperhitungkan jumlah penduduk serta  mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu  tempat.  Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik  turunnya total produksi barang dan jasa, namun  banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua
penyebab berikut ini : 

(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi  sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,  yaitu :
(a) peningkatan tenaga kerja,
(b) peningkatan modal, dan
(c) peningkatan efisiensi

dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga  kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah  tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada  tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan  persediaan modal dapat meningkat jika  perusahaan mendorong kapasitas produktifnya  dengan menambah pabrik dan peralatan  (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang  lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja  dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut  sebagai Total Factor Productivity (TFP).  Pendorongan ketiga sumber ini disebut juga  supply-side economy, atau ekonomi dari sisi  penawaran.

(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada  ekonomi (resesi dan depresi).
Ini menjawab  pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik  lebih lambat. Secara logika, apapun yang  menyebabkan penurunan pada tenaga kerja,  modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan  pada output atau setidaknya pada tingkat  pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti  bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya  dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai  berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin  dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya,  produksi roti, maka proses agregasi dilakukan  berdasarkan nilai uang produksi barang-barang  tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga  bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik  (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga  sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas  dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari  waktu ke waktu, seiring dengan perubahan  kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga  dasarnya. Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang  tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB  atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai  riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar —misalnya  tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan  jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing  yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga  barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya  berubah sesuai dengan adanya perubahan  kuantitas barang/jasa.  Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang  sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “ pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada  peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
 

Kamis, 01 Mei 2014

DISPLAY INCOME (DI)

Diposting oleh Unknown di 06.57 0 komentar
Pengertian Display Income menurut Perhitungan Pendapatan Nasional

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Rumus pendapatan perorangan yang dapat dibelanjakan :

Pendapatan personal yang dapat dibelanjakan (DI)  = pendapatan personal - pajak pendapatan personal

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)

Diposting oleh Unknown di 00.13 0 komentar
Pengertian Produk Nasional Neto / PNN / Produk Nasional Bersih menurut Perhitungan Pendapatan Nasional

Produk Nasional Netto adalah produk nasional yang memperhitungkan pengeluaran investasi neto dengan mengurangi investasi bruto dengan depresiasi.

Rumus PNN yakni :

Produk Nasional Netto = Produk Nasional Bruto - Depresiasi


Sumber :
http://wwwnasionalcom.blogspot.com/

PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)

Diposting oleh Unknown di 00.05 0 komentar
Pengertian Produk Nasional Bruto / PNB / Produk Nasional Kotor menurut Perhitungan Pendapatan Nasional

Produk Nasional Bruto adalah hasil produksi dalam suatu wilayah yang telah dikurangi hasil faktor produksi yang pemiliknya bukan berasal dari dalam perekonomian serta ditambah nilai faktor produksi dari dalam perekonomian yang berada di luar daerah perekonomian.

Rumus hitung PNB yaitu :

Produk Nasional Bruto = PDB + hasil faktor produksi milik domestik yang ada di luar negeri - hasil output faktor produksi milik luar negeri yang ada di dalam negeri


Sumber :


 

REGINA TYA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea