Senin, 26 Mei 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI

Diposting oleh Unknown di 08.10
Pengertian

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi

PDBs : PDB riil tahun sekarang
PDBk : PDB riil tahun kemarin 
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan  ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik  Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP).  PDB atau GDP adalah total produksi barang dan  jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada  periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level  provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk
Domestik Regional Bruto-PDRB)  PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka  menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik  karena memperhitungkan jumlah penduduk serta  mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu  tempat.  Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik  turunnya total produksi barang dan jasa, namun  banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua
penyebab berikut ini : 

(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi  sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,  yaitu :
(a) peningkatan tenaga kerja,
(b) peningkatan modal, dan
(c) peningkatan efisiensi

dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga  kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah  tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada  tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan  persediaan modal dapat meningkat jika  perusahaan mendorong kapasitas produktifnya  dengan menambah pabrik dan peralatan  (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang  lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja  dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut  sebagai Total Factor Productivity (TFP).  Pendorongan ketiga sumber ini disebut juga  supply-side economy, atau ekonomi dari sisi  penawaran.

(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada  ekonomi (resesi dan depresi).
Ini menjawab  pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik  lebih lambat. Secara logika, apapun yang  menyebabkan penurunan pada tenaga kerja,  modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan  pada output atau setidaknya pada tingkat  pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti  bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya  dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai  berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin  dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya,  produksi roti, maka proses agregasi dilakukan  berdasarkan nilai uang produksi barang-barang  tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga  bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik  (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga  sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas  dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari  waktu ke waktu, seiring dengan perubahan  kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga  dasarnya. Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang  tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB  atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai  riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar —misalnya  tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan  jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing  yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga  barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya  berubah sesuai dengan adanya perubahan  kuantitas barang/jasa.  Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang  sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “ pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada  peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

REGINA TYA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea