Nama
Jurnal
|
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan
|
Volume
/ Halaman
|
Volume 2/No. 2/ 14-28
|
Nama
Penulis
|
Ivan Haryanto dan Diana
Wibisono
|
Judul
Jurnal
|
Penentuan Nilai Tukar Mata Uang Asing
dengan Menerapkan Konsep Paritas daya Beli
|
Tanggal
Jurnal
|
September 2000
|
Tujuan
Penelitian
|
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melihat sensitivitas perubahan indeks harga konsumen terhadapperubahan
nilai tukar mata uang tiap negara terhadap Dollar Amerika serta menguji
apakah terdapat perbedaan secara signifikan antara nilai tukar aktual dengan
nilai tukar berdasarkan konsep paritas daya belinya.
|
Metode
Penelitian
|
-Data dikumpulkan
dengan menggunakan metode One Sample of
Mean.
-Pengujian hipotesis
dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear dan analisis regresi
kuadratik.
|
Variabel
Penelitian
|
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penerapan IFRS yang terfokus di banding pengungkapan
PPE (Property, Plant, Equipment)
-Variabel independen : mengukur nilai
tukar aktual mata uang.
-Variabel dependen : yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ilai paritas daya beli.
|
Hasil
Penelitian
|
Hasil analisis ini menemukan bahwa dalam jangka panjang, nilai tukar
aktual akan bergerak kembali mendekati nilai tukar paritas daya belinya.
Sebaliknya dalam jangka pendek, nilai tukar aktual dan nilai tukar paritas
daya belinya seringkali mengalami disekuilibrium. Ditemukan juga bahwa setiap
perubahan positif daya beli masyarakat menyebabkan adanya perubahan positif
nilai tukar aktual mata uang setiap negara, kecuali negara Jepang.
|
Kesimpulan
Penelitian
|
Kesimpulan dari hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa Konsep paritas daya beli baru benar-benar dapat
diterapkan dengan tepat jika, pertama, biaya transportasi dan hambatan
perdagangan turut dihitung dalam perhitungan konsep ini. Kedua, kondisi pasar
yang kondusif untuk menerapkan konsep tersebut dengan tepat adalah pasar
persaingan sempurna, bukan monopolistik maupun oligopolistik. Karena, dalam
pasar persaingan sempurna, harga produk yang diperdagangkan cenderung sama di
semua negara. Ketiga, barang dan jasa yang dihitung harus merupakan barang
dan jasa yang diperdagangkan secara internasional, disamping itu, keempat,
setiap negara harus memiliki komoditi acuan yang sama.
|
Selasa, 28 Maret 2017
REVIEW JURNAL TRANSLASI MATA UANG ASING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar